Bila ada orang bertanya, adakah bintang saat langit malam mendung? Semua orang bilang, tidak ada, tapi tidak denganku. Aku bilang, ada bintang bahkan banyak saat itu, saat langit malam mendung dan menjadi gelap gulita.
Mereka semua bertanya-tanya, tergurat jelas dari ekspresi wajahnya. Dahinya mengernyit, seakan menolak jawabanku. Lalu mereka bertanya, "mengapa bisa kau katakan demikian?" Lalu, tanpa ragu, penuh intonasi ketegasan, aku menjawab, "bagaimana pun gelapnya langit dan bumi, bagaimana pun mendung menyapa dan menetap, di sana, di langit biruku, banyak bintang impianku bersinar, tak pernah redup, apalagi menghilang dan sirna.
Sebagian mereka mungkin tak menerima argumenku, menganggap aku keterlaluan dan berlebihan. Tapi, biarlah. Mereka yang tidak mempercayai, cukup jadikan pelajaran, bahwa tak semua kepala bisa memakai topi yang kita sukai, begitu pun sebaliknya.
Sepekan ini, banyak hal yang aku dapatkan sebagai pelajaran hidup berharga, salah satunya adalah tentang bermimpi. Apapun mimpi kita, memang tak semudah menyentilkan jempol kita ke jari kelingking. Namanya mimpi dan impian yang kita inginkan menjadi nyata memang butuh pengorbanan dan perjuangan hebat.
Dia, (seseorang yang mungkin sedikit banyak menjadi stimulus mimpi yang pernah tersimpan rapat lalu kini bersemi kembali dan menemukan titik positif untuk bangkit), memberikan nutrisi penting untuk kembali menata mimpi-mimpiku. Satu pernyataannya yang membuatku berani mengambil langkah besar, "terkadang kita perlu sedikit nekat." Ya... Terkadang kita terlalu takut untuk mengambil resiko yang sejatinya itu bisa dikompromi dan menjadi pendukung untuk mencapai tangga kesuksesan. Dia juga mengatakan, "komunikasi yang baik adalah kuncinya."
Sejak itu, jaringan otakku tak henti berdemonstrasi. Benar, Sudah saatnya aku mengambil satu langkah lebih berani untuk sesuatu yang besar dalam hidupku, dan apapun resikonya, aku harus berani bertanggung jawab dan menghadapinya. Dan karena itu pula, aku menemukan satu jalan keluar yang unik untuk merobohkan tembok terbesar, terkuat dan tertinggi yang selama ini menjadi momok ketakutanku dalam meraih mimpi-mimpiku.
Dan, kepada sahabat literasi semuanya, aku membutuhkan do'a-do'a mulia kalian untuk langkahku ini, semoga cara komunikasi unik yang akan aku lakukan bisa membuahkan hasil yang terbaik, juga diridhoi Allah.
Bila umurku masih ada dan Allah mengizinkan, insyaallah, cara komunikasi unik itu akan aku bagikan, barangkali suatu saat bisa bermanfaat untuk kalian.
Malang, 1 November 2018
Komentar