Hanya ingin menulis, entah kata apa yang akan terangkai dari 26 abjad ini. Kalimat dan frasa serta paragraf apa yang akan terbaca, yang penting aku memenuhi hasratku untuk menuangkan isi kepala yang sejak tadi malam bergulat tak kunjung henti. Bahkan isi hati ini pun ikut-ikutan bergulat hingga aku bingung apa yang terjadi dalam jasad ini.
Bermula dari kata "ingin" yang kemudian mensugesti isi dari jasad untuk merealisasikannya dalam bentuk nyata berupa goyangan tanggan di atas abjad-abjad yang tak pernah mengeluh dan marah karena selalu aku tekan dengan keras. Tulisan yang aku kira tak memiliki bobot sama sekali, apa lagi ke tingkat kualitas, hanya ada kuantitas yang belum pasti dikatakan dahsyat.
ya,,, ini hanya sekedar keinginan. Tidak lebih.
Keinginan berlanjut menjadi kemauan yang tak bisa terhenti hanya di baris ke 9, 10, 15, dan seterusnya.
Seorang pahlawan tanpa tanda jasa pernah memberiku satu wejangan nasihat yang tak pernah bisa sirna dari memoriku. Beliau berkata "Semuanya berawal dari ingin, kemudian ingin itu bertumbuh kembang menjadi sebuah tindakan yang akan kamu rangkai menjadi sesuatu yang indah, maka jangan hanya berhenti di "Ingin" dan kamu diam begitu saja, lanjutkan "Ingin" itu menjadi akan dan sudah terlaksana."
Entah apa pun itu inginku, yang pasti untuk saat ini aku hanya ingin mendayuh-dayuhkan jari-jemariku di atas barisan-barisan abjad ini. Berapa kata yang aku susun darinya tak akan kuperdulikan, Mau segunung, sesamudera, bahkan walau hanya setimba pun tak apa.
yaa...aku hanya ingin.
(AF, 17 Februari 2015)
Bermula dari kata "ingin" yang kemudian mensugesti isi dari jasad untuk merealisasikannya dalam bentuk nyata berupa goyangan tanggan di atas abjad-abjad yang tak pernah mengeluh dan marah karena selalu aku tekan dengan keras. Tulisan yang aku kira tak memiliki bobot sama sekali, apa lagi ke tingkat kualitas, hanya ada kuantitas yang belum pasti dikatakan dahsyat.
ya,,, ini hanya sekedar keinginan. Tidak lebih.
Keinginan berlanjut menjadi kemauan yang tak bisa terhenti hanya di baris ke 9, 10, 15, dan seterusnya.
Seorang pahlawan tanpa tanda jasa pernah memberiku satu wejangan nasihat yang tak pernah bisa sirna dari memoriku. Beliau berkata "Semuanya berawal dari ingin, kemudian ingin itu bertumbuh kembang menjadi sebuah tindakan yang akan kamu rangkai menjadi sesuatu yang indah, maka jangan hanya berhenti di "Ingin" dan kamu diam begitu saja, lanjutkan "Ingin" itu menjadi akan dan sudah terlaksana."
Entah apa pun itu inginku, yang pasti untuk saat ini aku hanya ingin mendayuh-dayuhkan jari-jemariku di atas barisan-barisan abjad ini. Berapa kata yang aku susun darinya tak akan kuperdulikan, Mau segunung, sesamudera, bahkan walau hanya setimba pun tak apa.
yaa...aku hanya ingin.
(AF, 17 Februari 2015)
Komentar