Belajar untuk selalu tersenyum dalam setiap keadaan. sulitkah??? No... Sulit itu tergantung persepsi kita. Jika kita melakukan sesuatu dan kita persepsikan itu sulit, ya sulit. Tapi, jika kita persepsikan sangat mudah, walaupun pada kenyataannya butuh pengorbanan lebih dalam melakukannya, hal itu tidak akan jadi masalah, karena dalam hati dan pikiran kita sudah merekam bahwa itu mudah dan mudah, sehingga kita mengerjakannya sangat lancar dan ringan. Tidak membuat kepala sakit sebelah bahkan sakit keseluruhan.
I'm happy...! Allah selalu adil dalam memberikan kebutuhan hambanya, tidak pernah kurang. Apa yang kita butuhkan selalu terpenuhi, hanya saja manusia yang sering merasa kurang dan bahkan menuntut lebih dan lebih. Menerima atas semua yang Allah berikan itu lebih baik dan bahkan sangat baik dari pada selalu mengeluh karena menuntut keinginan kita yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan.
Today... I'm happy... And tomorrow, I'll be happy again... And continued to the next day and forever. Kebahagiaan akan menghampiri seseorang jika ia mau. Kebanyakan orang tersenyum ketika bahagia, dan kemudian murung ketika ia bersedih. Tapi, kebanyakan mereka dan hampir seluruhnya, menginginkan untuk selalu bahagia dan selalu menebar senyum. Ada satu kutipan kalimat yang menakjubkan bagiku, "tersenyumlah untuk selalu bahagia, jangan menunggu bahagia untuk tersenyum." Yahh... Itulah kalimat dahsyat yang selalu menyelinap masuk merasuki lubang-lubang jiwa yang tak menafikan adanya rasa galau. Setiap gelisah hati yang timbul, aku panggil kalimat itu, aku ingat, dan aku terapkan. Walaupun pada dasarnya, hal itu sangatlah sulit. Bagaimana bisa seseorang yang sedih tersenyum lepas bak seorang permaisuri yang mendapat hadiah cinta kasih yang begitu luar biasa dari sang raja. Bisa... Bisa... Bisa... Itu bisa terwujud jika kita selalu mengasahnya dan membiasakannya.
Hari ini... Aku belajar untuk selalu tersenyum. Dalam tempurung sakit pun, selalu ku mencoba menyunggingkan bibir. Percaya atau tidak, senyum itu merupakan terapi paling ampuh untuk menuju kebahagiaan klimaks.
Today... I'm happy... And tomorrow, I'll be happy again... And continued to the next day and forever. Kebahagiaan akan menghampiri seseorang jika ia mau. Kebanyakan orang tersenyum ketika bahagia, dan kemudian murung ketika ia bersedih. Tapi, kebanyakan mereka dan hampir seluruhnya, menginginkan untuk selalu bahagia dan selalu menebar senyum. Ada satu kutipan kalimat yang menakjubkan bagiku, "tersenyumlah untuk selalu bahagia, jangan menunggu bahagia untuk tersenyum." Yahh... Itulah kalimat dahsyat yang selalu menyelinap masuk merasuki lubang-lubang jiwa yang tak menafikan adanya rasa galau. Setiap gelisah hati yang timbul, aku panggil kalimat itu, aku ingat, dan aku terapkan. Walaupun pada dasarnya, hal itu sangatlah sulit. Bagaimana bisa seseorang yang sedih tersenyum lepas bak seorang permaisuri yang mendapat hadiah cinta kasih yang begitu luar biasa dari sang raja. Bisa... Bisa... Bisa... Itu bisa terwujud jika kita selalu mengasahnya dan membiasakannya.
Hari ini... Aku belajar untuk selalu tersenyum. Dalam tempurung sakit pun, selalu ku mencoba menyunggingkan bibir. Percaya atau tidak, senyum itu merupakan terapi paling ampuh untuk menuju kebahagiaan klimaks.
Komentar